USIR CACING DENGAN TEMU IRENG

“Anak Ibu cacingan ?” kita semua pasti telah sering mendengar bunyi iklan tersebut. Hampir semua ibu-ibu yang mempunyai putra masih kecil, akan berpendapat bahwa anaknya terkena penyakit cacingan bila menemui kondisi badan anaknya yang kurus,  raut muka pucat dan perutnya buncit. Walau tanda-tanda itu tidak sepenuhnya benar , namun tidak dapat dipungkiri bahwa adanya gerombolan cacing di tubuh, akan membuat sang anak/orang yang menjadi induk semangnya menjadi kurus, karena sang cacing merampok zat gizi yang seharusnya diterima oleh tubuh. Walau harus ditanamkan juga, bahwa cacingan tidak hanya menyerang anak-anak saja, tetapi orang dewasa pun juga bisa terkena apabila tertular ataupun hygienitasnya jelek.


Saat ini memang amatlah banyak obat-obat modern untuk membasmi cacing yang sudah terlanjur menghuni dan bertempat tinggal di perut. Namun bila obat tersebut dirasa mahal, mengapa kita tidak melirik obat alternatif lain yang berasal alam ,yang telah terbukti secara empiris dan ilmiah sebagai penghalau cacing. Untuk diketahui, saat ini banyak tumbuhan obat yang masih aktif dipakai sebagai obat anti cacing di berbagai benua di dunia seperti Afrika, Asia dan Amerika latin. Bagi Indonesia sendiri, salah satu tumbuhan obat yang telah digunakan turun-temurun dan terbukti secara ilmiah sebagai obat cacing  adalah rimpang temu ireng. Namun jangan salah , ternyata selain sebagai obat cacing, rimpang ini juga memiliki khasiat lain yang tidak kalah mengagumkan, penasaran ? Mari kita simak bahasan mengenai temu ireng dibawah ini.

Mengenal Lebih Dekat Tentang Temu Ireng
          Curcuma aeruginosa Roxb. atau dalam nama daerah dikenal dengan nama temu ireng(Jawa, Sumatera, Bali), tamu hitam (Minangkabau), koneng hideung (Sunda), temo ireng (Madura) atau temu lotong (Sulawesi) adalah salah satu dari warga Zingiberaceae atau temu-temuan yang juga banyak memiliki khasiat yang menguntungkan bagi kesehatan manusia. Tanaman ini dapat tumbuh  setinggi sampai 2 m,  berwarna hijau atau coklat gelap yang tumbuh liar di ladang rumput , di hutan jati atau pada tempat yang berketinggian 400 hingga 750 m di atas permukaan tanah. Tiap tumbuhan memiliki daun 2-9 helai, berbentuk bundar sampai bundar lonjong dengan ujung runcing, berwarna hijau atau coklat keunguan sampai gelap. Kelopak bunga berwarna putih, berbulu panjangnya 8 –13 mm. Mahkota bunga berbentuk tabung, berwarna putih atau kekuningan. Rimpangnya mudah dikenali, yaitu dengan adanya lingkaran warna biru atau berwarna seperti timbel (timah) kalau diiris. Baunya aromatik, rasanya  sangat pahit dan lama-kelamaan bisa menimbulkan rasa tebal di bibir dan lidah. Bila di jual dipasaran dalam bentuk kering atau simplisia biasanya berupa kepingan yang pipih , keras dan panjang 1 cm sampai 5 cm, lebar 1 – 3 cm, tebal sampai 0,5 cm, tepi agak melengkung, permukaan berwarna coklat ke abu-abuan atau jingga keabu-abuan. Kandungan zat yang dipunyainya antara lain adalah minyak atsiri ±2 % dengan komponen kurzerenon, monoterpen dan seskuiterpen ( isofuranodien, furanodienon, dehidrokurdion, kukurmenon dan zedoarol) , pati,  damar dan lemak. Bahan   yang umum digunakan sebagai obat tradisonal adalah perasaan , rebusan atau seduhan dari rimpang tanaman ini.

 Temu Ireng Musuh Cacing
          Ternyata apa yang telah dilakukan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati anak-anaknya yang cacingan dengan temu ireng tidaklah salah. Untuk mengetahui khasiatnya sebagai obat cacing secara ilmiah,  beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai daya pembunuh cacing  dari perasan dan rebusan rimpang temu ireng. Perasan yang diperoleh dari rimpang segar yang dikupas, dicuci dan ditiriskan, kemudian diperas dengan juicer beserta penyaringnya, sehingga diperoleh konsentrasi perasan 100% yang  kemudian diencerkan dengan air suling. Sedang rebusan diperoleh dari serbuk rimpang tersebut setelah dikeringkan selama beberapa hari dan direbus dengan menggunakan panci infus pada suhu 90 derajat Celsius selama 15 menit. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perasan dan rebusan  dari rimpang temu ireng dapat membunuh  cacing Ascaridia galli dan perasan rimpang temu ireng menunjukkan aktivitas yang lebih baik dibanding infusnya.

Hasil ini juga menunjukkan bahwa untuk mengobati penyakit cacingan, akan lebih baik bila kita menggunakan perasan langsung dari rimpang temu ireng ini dengan menggunakan air masak, dibanding membuat ramuan dengan cara merebusnya, karena diduga dengan pemanasan yang terlalu lama akan dapat merusak zat aktif pelawan cacing dari temu ireng ini. Zat aktif yang berkhasiat sebagai obat cacing diantaranya adalah minyak atsiri (monoterpen dan seskuiterpen).

          Lebih meyakinkan lagi, dari penelitian lain secara klinis  , didapatkan hasil bahwa sirup rimpang temu ireng yang diberikan kepada murid-murid SD kelas 1 sampai kelas 6 di Surabaya dengan dosis 15 ml per hari yang setara dengan 25 g bahan segar , mempunyai khasiat yang sama dengan pemberian mebendazol 500 mg( obat modern) dosis tunggal.

Nah, dengan berbagai hasil penelitian diatas , tentunya kita tidak perlu lagi meragukan khasiat dari temu ireng untuk membasmi cacing yang menghuni  tubuh kita. Untuk ramuan tradisional sebagai obat anti cacing, diperlukan temu ireng ±sebesar satu ruas jari  dan ½ gelas air panas. Temu ireng dicuci dan diparut, kemudian diseduh dengan air panas. Setelah dingin, seduhan disaring. Untuk anak 3 - 5 tahun diminumkan 1 kali sehari 2 sendok makan, anak 6 - 8 tahun 1 kali sehari 5 sendok makan, anak 9 - 12 tahun 1 kali sehari 8 sendok makan dan dewasa 1 kali sehari ½ gelas.



Nafsu Makan Meningkat Dengan Temu Ireng

          Setelah cacing bisa ditumpas dengan sukses, ada keuntungan lain dari mengkonsumsi rimpang temu ireng ini. Bila pada waktu cacingan, putra anda menjadi tidak punya nafsu makan sehingga membuat badan menjadi kurus, temu ireng pun bisa mengatasi hal ini. Kita pasti sering mendapat nasehat dari para orang tua, bila anak rewel tidak mau makan berilah cekokan temu ireng. Nasehat ini pun benar adanya. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai pengaruh pemberian rebusan rimpang temu ireng terhadap jumlah makanan yang dikonsumsi dan berat badan pada tikus putih menunjukkan hasil yang memuaskan. Ternyata dari pemberian rebusan rimpang ini dengan berbagai konsentrasi dapat meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh tikus putih secara bermakna dan  peningkatan berat badan diperoleh pada konsentrasi 5%. Nah terbukti kan bahwa nenek moyang kita memang dikaruniai insting yang kuat untuk mempertahankan kesehatannya melalui hasil alam.

          Kegunaan untuk meningkatkan nafsu makan ini pun tidak terbatas bagi anak-anak saja. Bila anda merasa tiba-tiba nafsu makan hilang tanpa sebab , mengapa tidak mencoba minum rebusan temu ireng ini 1-2 kali sehari ½ - 1  gelas. Dengan dibarengi olah raga yang teratur dan disertai dengan tampilan makanan yang mengundang selera, tidaklah heran kalau nafsu makan anda akan segera pulih seperti sedia kala.



Manfaat Temu Ireng Bagi Wanita

          Bagi para wanita terutama ibu-ibu ternyata temu ireng ini mempunyai khasiat yang khusus pula. Walau belum ada penelitian ilmiah ataupun laporan ilmiah  mengenai hal ini, tetapi beberapa pustaka mencantumkan bahwa sebagai obat tradisional, rimpang ini telah lama digunakan  atau diberikan kepada wanita nifas untuk memperlancar pembersihan. Bahkan di temukan pula bahwa temu ireng ini merupakan bagian utama dari minuman yang diberikan kepada wanita nifas dalam waktu antara 1 – 3 hari setelah melahirkan karena khasiatnya yang diduga sebagai pembersih darah. Pustaka dari negara lain juga menyebutkan bahwa rebusan dari rimpang temu ireng ini mempunyai kemampuan untuk mengembalikan kesehatan uterus sang ibu setelah melahirkan baik secara normal maupun melalui pembedahan dan dapat membantu mengatasi rasa sakit pada uterus. Namun demikian penelitian mengenai keamanannya bagi ibu-ibu yang menyusui belum banyak diketahui.



Pengolahan temu ireng untuk obat tradisional

                Untuk membuat ramuan tradisonal yang baik dan benar dari bahan alam ada beberapa hal yang tidak boleh diabaikan. Pada pembuatan ramuan dari rimpang temu ireng ini karena ada beberapa hasil penelitian yang menyebutkan bahwa perasan rimpang segar mempunyai khasiat yang lebih baik, maka apabila anda ingin membuat ramuan dengan cara perasan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

-         Cucilah terlebih dahulu semua alat-alat yang digunakan ( misalnya : pisau, parutan, penyaring dll ) dengan menggunakan air bersih, lalu bilas sekali lagi dengan menggunakan air matang dan tiriskan.

-         Bahan baku yaitu rimpang temu ireng disikat dan dicuci dengan menggunakan air bersih serta bilas juga yang terakhir dengan air matang. Baru kemudian diiris atau pun langsung diparut.

-         Ramuan dengan perasan atau tanpa direbus, harus langsung diberikan/ segera. Jangan menyimpan untuk digunakan pada besoknya. Maksimal penyimpanan adalah 6 jam dalam lemari pendingin, tetapi hasil terbaik adalah apabila langsung diberikan. Karena ramuan tanpa direbus mempunyai kesempatan yang banyak untuk tumbuhnya jamur ataupun bakteri.



Sedang untuk praktisnya anda bisa juga membuat ramuan tradisional dari simplisia temu ireng dengan cara cuci bersih rimpang tersebut, tiriskan dan potong tipis-tipis (3 mm) dengan arah melintang. Keringkan dengan cara diangin-anginkan ( jangan dibawah sinar matahari langsung) sampai benar-benar kering. Kemudian simpan dalam wadah yang bersih . Selanjutnya anda tinggal memakai simplisia ini sesuai dengan kebutuhan.  Dosis umum yang dipakai adalah 1 sendok makan peres serbuk temu ireng yang diseduh dengan air mendidih (air panas) sebanyak 1/2 gelas (100cc), kemudian biarkan dingin dan mengendap, dan minumlah airnya saja tanpa endapannya. Ramuan ini dapat diminum 1- 2 kali sehari.



                                                          Dr. Wiwied Ekasari, Apt, MSi

                                                          Dept. Farmakognosi dan Fitokimia

                                                          Fakultas Farmasi Univ. Airlangga

                                                          (Dari berbagai sumber)

This entry was posted on and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

One Response to “USIR CACING DENGAN TEMU IRENG”