Atasi Asam Urat Dengan Obat dari Tanaman

 Asam urat kini sudah sangat familier terdengar bagi telinga awam. Hal ini dikarenakan makin banyaknya keluhan atau penyakit  yang timbul akibat dari tingginya kadar asam urat dalam darah. Dari data survey didapatkan bahwa  tiga dari seribu orang menderita hiperurisemia (peningkatan kadar asam urat dalam darah secara kronis melebihi batas normal). Umumnya, gejala ini banyak ditemui pada pria yang berumur lebih dari 40 tahun dan jarang terjadi pada wanita (kecuali setelah menopause).Asam urat adalah senyawa yang sukar larut dalam air. Kadar asam urat darah normal untuk pria dewasa berkisar antara 3,5-7,2 mg/dl dan untuk wanita antara 2,6-6,0 mg/dl.

 Penyakit yang berkaitan dengan asam urat dikenal dalam bahasa medisnya Gout (sejenis rematik). Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi ( pertemuan tulang) dan jaringan sekitarnya. Gout terjadi karena penumpukan kristal asam urat (monosodium urat) yang masuk ke dalam rongga sendi. Padahal seharusnya asam urat yang ikut dalam peredaran darah itu oleh ginjal dapat dikeluarkan dari tubuh melalui air seni. Tetapi karena kondisi metabolisme tubuh yang kurang normal dan ginjal yang kurang berfungsi, kadar asam urat semakin meningkat. Asam urat yang beredar dalam darah semakin menumpuk menjadi sampah (lemak jenuh), ada yang nyangkut dan masuk ke dalam rongga sendi. Bila sendi bergerak, kristal-kristal tersebut saling bergesekan sehingga menimbulkan rasa nyeri.

          Rasa nyeri yang yang ditimbulkan tentunya sangat menganggu aktivitas sehari-hari. Persendian utama seperti pergelangan kaki , lutut dan pinggang terasa seperti ditusuk-tusuk. Karenanya tak heran penanggulangan atau pencegahan secara medis maupun non medis terus dilakukan. Dari penelitian diperoleh hasil ternyata ada beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam bahan alam/tanaman yang dapat menekan terjadinya asam urat dalam tubuh. Senyawa-senyawa tersebut diantaranya adalah senyawa flavonoid yang bersifat antioksidan yang  dapat menghambat kerja enzim sehingga pembentukan asam urat jadi terhambat atau berkurang.

          Berdasarkan hal tersebut, beberapa tanaman yang dapat digunakan untuk menanggulangi asam urat diantaranya adalah :



TEMPUYUNG (SONCHUS ARVENSIS)

Tumbuhan yang berasal dari Eurasia ini dikenal dengan nama lokal sebagai Jombang, j. lalakina, galibug, lempung, rayana (Sunda).; Tempuyung (Jawa).; Niu she tou (China), laitron des champs (Perancis).; Sow thistle (Inggris). Merupakan tumbuhan herba menahun, tegak, tinggi 0,6 - 2 m mengandung getah dan berakar tunggang yang kuat . Tumbuh liar di tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, seperti di tebing-tebing, tepi saluran air, atau tanah terlantar, kadang sengaja ditanam sebagai tumbuhan obat. Daun tunggal, bagian bawah tumbuh berkumpul pada pangkal membentuk roset akar. Bunga warnanya kuning cerah, lama kelamaan menjadi merah kecokelatan. Yang berdaun kecil disebut lempung, dan yang berdaun besar dengan tinggi mencapai 2 m disebut rayana. Batang muda dan daun walaupun rasanya pahit bisa dimakan sebagai lalap. Secara tradisional tanaman ini juga sering digunakan untuk menghancurkan batu ginjal, obat memar akibat benturan, menghilangkan lesu dan pegal-pegal, sedangkan di Cina daun tempuyung selain sebagai obat juga dipakai sebagai insektisida.

Kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman ini adalah ion-ion mineral antara lain : silica, kalium, magnesium, natrium dan senyawa organic macam flavonoid (kaemferol, luteolin-7-O-glukosida dan apigenin-7-O-glukosida), kumarin (skepoletin), taraksasterol, inositol, serta asam fenolat (sinamat, kumarat dan vanilat). Dilaporkan, kandungan flavonoid total didalam daun tempuyung 0,1044 %. Sedangkan akar tempuyung mengandung senyawa alkaloid total kurang lebih 0,5 % dan flavonoid yang terbesar adalah apigenin-7-0-glukosida. Apigenin-7-0-glukosida adalah salah satu golongan flavonoid yang mempunyai potensi cukup baik untuk menghambat kerja enzim xantin oksidasi dan superoksidase, sehingga pembentukan asam urat jadi terhambat atau berkurang.

Keamanan dari pemakaian rebusan daun tempuyung telah diteliti dengan menggunakan hewan coba selama 3 bulan, dan didapatkan hasil bahwa tanaman ini aman untuk dikonsumsi asal sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Cara pembuatan ramuan daun tempuyung untuk mengatasi asam urat :

          Sebanyak 15-60 g tempuyung segar (daun  dan akar) dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai air menjadi setengahnya. Setelah dingin , disaring dan air rebusan tadi dibagi untuk diminum sehari 2 kali.



MENIRAN (PHYLLANTHUS NIRURI)

          Tanaman ini mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Sering dijumpai tumbuh liar di hutan, di ladang, dan di tempat yang tanahnya lembab, berpasir, di tepi sungai, di pantai, dan bahkan tumbuh liar di sekitar pekarangan rumah. Meniran dapat tumbuh pada ketinggian hingga 1.000 meter dari atas permukaan laut. Termasuk dalam familia Euphorbiaceae. Meniran merupakan tumbuhan yang tumbuh tegak dengan tinggi 30-60 cm, batang bulat berwarna hijau kemerahan. Daun menyirip genap dan berbentuk bulat telur sampai lonjong. Bunga keluar dari ketiak daun. Buahnya bulat dan berwarna hijau keunguan.

          Kandungan kimia yang terdapat dalam meniran diantaranya adalah golongan lignan yaitu filantin, hipofilantin, niranin, niratetralin dan fitetralin. Akar dan daun dari meniran dilaporkan kaya akan senyawa flavonoid antara lain quercetin, quercetrin, isoquercetrin, astragalin dan rutin. Disamping itu , ditemukan pula beberapa glikosida flavonoid dan senyawa flavonon baru. Dari minyak bijinya telah pula diidentifikasi beberapa asam lemak yaitu asam ricinoleat, asam linoleat dan asam linolenat.

          Karena meniran mempunyai kandungan utama senyawa golongan flavonoid dan glikosida flavonoid yang mana mampu memberikan efek menghambat terhadap kerja enzim xantin oksidase dan superoksidase, maka pembentukan asam urat pun jadi terhambat atau berkurang.



Cara pembuatan ramuan:

          30 g Meniran (seluruh bagian ) segar direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring, lalu diminum  sehari 2 kali 1/2 gelas pagi dan sore.

Suatu hal yang harus menjadi perhatian adalah , tanaman meniran ini tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil karena bisa menyebabkan keguguran. Selain itu pemakaian berlebihan dari herba meniran pada kaum pria dapat menyebabkan impotensi.



SELEDRI (APIUM GRAVIOLENS)

          Tanaman ini berbau khas aromatik, bila dikonsumsi akan menimbulkan rasa agak pedas dan rasa tebal di lidah. Berwarna hijau sampai hijau kecoklatan. Kiranya hampir semua orang pernah mengkonsumsi tanaman ini. Biasanya digunakan untuk menimbulkan aroma sedap pada makanan ataupun untuk memperindah tampilan masakan. Namun kegunaan tanaman  ini tak hanya itu, ternyata tanaman ini juga mempunyai banyak khasiat yang menguntungkan. Selain untuk menurunkan tekanan darah, meniran ternyata dapat membantu untuk mengatasi masalah asam urat.

          Secara tradisional penduduk di daerah Amerika Utara dan para imigran di Eropa, biasa mengkonsumsi baik secara mentah ataupun dimasak dari biji seledri ataupun seluruh bagian tanaman ini untuk mengatasi rematik (Gout). Bahkan para herbalis di Amerika Utara telah menggunakan tanaman ini secara konsisten dalam mengobati rematik segala jenis termasuk Gout. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa seledri mengandung lebih dari 25 macam senyawa anti radang (radang adalah salah satu manifestasi penyakit rematik). Bila dikonsumsi sebagai makanan , seledri kaya akan mineral. Bahkan dikatakan 1 cangkir seledri mengandung lebih dari 340 mg kalium. Perlu diketahui, kekurangan kalium akan dapat menyebabkan timbulnya gejala-gejala yang berkaitan dengan rematik.



Cara pembuatan ramuan tradisional dari seledri:

          Ada banyak resep tradisional yang bisa anda coba dari seledri ini dalam mengatasi masalah asam urat,  jadi anda bisa memilih ramuan mana yang anda suka dan yang mudah mempersiapkannya. Ramuan itu adalah :

-         1 sendok biji seledri ,  tuanglah kedalam cangkir, kemudian isilah cangkir dengan air mendidih. Tutup dan biarkan selama 15 menit. ,kemudian minumlah airnya. Anda bisa mengkonsumsi sampai 3 kali sehari 1 cangkir apabila terjadi serangan rematik yang mendadak.

-         1 genggam daun dan batang seledri dicuci bersih lalu dipotong kecil-kecil. Rebus dalam 2 gelas air sampai menjadi separuhnya. Setelah dingin , saring dan airnya diminum sekaligus.

-         30 - 40 helai daun seledri segar dicuci bersih dengan air matang lalu dibilas dengan air hangat. Makan daun ini sebagai lalap 2 kali sehari.



Perhatian :

          Bagi para penderita tekanan darah rendah, harap berhati-hati mengkonsumsi tanaman seledri ini. Karena mengkonsumsi seledri segar lebih dari 200 g sekali minum dapat menyebabkan tekanan darah secara tajam sehingga dapat terjadi shock. Dosis 200 g meniran segar juga dapat menyebabkan efek diuretik ( mempermudah pengeluaran air seni).



          Hal lain yang tak kalah pentingnya selain dengan pengobatan adalah bahwa para penderita asam urat tetap harus memperhatikan apa saja yang dapat memperberat penyakit ataupun yang dapat untuk mencegah terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah.

          Penderita gout jangan menyantap makanan yang banyak mengandung purin, seperti jerohan, ikan cumi, kepiting, udang, beberapa jenis ikan termasuk ikan asin (gereh), daging (berlemak). Begitupun tanaman, ada  beberapa jenis sayur yang juga tidak baik bagi penderita gout seperti bayam, kangkung, asparagus, daun singkong, daun pepaya (tapi buah pepaya boleh), kacang-kacangan, emping dan semuanya yang berasal dari belinjo. Sebaiknya pula berhenti untuk mengkonsumsi alkohol dan rokok. Sebaliknya hendaknya memperbanyak untuk minum air putih, mengkonsumsi tomat, tumbuhan laut, buah cherry, strawberry, pisang. Nah selamat mencoba.

                                                           Dr.. Wiwied Ekasari, Apt, MSi

                                                          Dept. Farmakognosi dan Fitokimia

                                                          Fakultas Farmasi Univ. Airlangga

                                                          (Dari berbagai sumber)

This entry was posted on and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply