Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaykum wr wb
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati
Allah, Salah satu hal yang tidak bisa lepas dari kita sebagai Makhluk yang
hidup bermasyarakat adalah memilih pemimpin .Yang dimaksud pemimpin disini
terutama pemimpin diranah publik atau bisa juga pada lingkup lingkup yang lebih
sempit . contohnya pemilihan presiden sampai pemilihan ketua tim .
Sebagai seorang muslim ,
kita diberi petunjuk oleh Allah baik melalui Al Qur’an atau dari hadist hadist
Shahih beliau mengenai bagaimana memilih pemimpin agar kita selamat dari
berbagai musibah yang bisa terjadi sebagai akibat kesalahan kita dalam memilih
seorang pemimpin karena sebagaimana kita ketahui bahwa tugas pemimpin adalah mengayomi dan mengarahkan
Yang pertama adalah beragama Islam
“Janganlah orang-orang
mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan
Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari
mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya
kepada Allah kembali (mu).” (Ali
Imran(3):28)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah
kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?” (An Nisa(4):144)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian
mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk
golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang lalim.” (Al
Maidah(5):51)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi
pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan,
(yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan
orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika
kamu betul-betul orang-orang yang beriman.” (Al Maidah(5):57)
Kedua, laki-laki.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena
Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain
(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta
mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara
(mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah
mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.
Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”(An
Nisa(4):34)
“Tidak akan beruntung suatu kaum yang mengangkat seorang wanita
sebagai pemimpinnya.” (HR.
Bukhari)
Ketiga, adil. Pengertian adil di sini adalah adil secara
umum, tidak berat sebelah memihak salah satu golongan, terutama kelompok yg
berkaitan dengan dirinya atau menguntungkan dirinya.
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa)
di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari
jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat
azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (Shaad(38):26)
Keempat, amanah dan
berlaku profesional serta mempunyai ilmu/pengetahuan di bidangnya.Dengan
berlaku amanah dan mempunyai pengetahuan di bidangnya, maka seorang pemimpin
akan dipercaya dan bisa dengan mudah memecahkan persoalan2 yg timbul.
“Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir);
sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.” (Yusuf(12):55)
Kita juga sering mendengar hadits Rasululloh SAW sebagai berikut
“Apabila suatu urusan dipercayakan kepada seseorang yang bukan ahlinya, maka tunggulah waktu kehancurannya.” (HR. Bukhari)
“Apabila suatu urusan dipercayakan kepada seseorang yang bukan ahlinya, maka tunggulah waktu kehancurannya.” (HR. Bukhari)
Kelima, sehat fisik dan
mental, karena seorang pemimpin seringkali dituntut bekerja keras tidak
mengenal waktu serta banyak mendapat tantangan dan serangan dari lawan2
politiknya.
“Dari Abu Dzar berkata, saya bertanya kepada Rasululloh SAW,
mengapa engkau tidak meminta saya memegang sebuah jabatan?; Abu Dzar berkata
lagi, lalu Rasululloh SAW menepuk punggung saya dengan tangannya seraya
berkata; Wahai Abu Dzar,sesungguhnya kamu seorang yang lemah. Padahal, jabatan
itu sesungguhnya adalah amanat (yang berat untuk ditunaikan)” (HR. Muslim)
Keenam , Jangan kepada orang yang berambisi untuk mendapatkannya
“Kami
tidak menyerahkan kepemimpinan ini kepada orang yang memintanya dan tidak pula
kepada orang yang berambisi untuk mendapatkannya.” (HR. Bukhari
no. 7149 dan Muslim no. 1733)
Dalam riwayat lain
“Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Samurah r.a, ia berkata,
“Rasululloh SAW bersabda kepadaku, ‘Wahai Abdurrahman, janganlah engkau meminta
jabatan pemerintahan, sebab apabila engkau diberi jabatan itu karena engkau
memintanya maka jabatan tersebut sepenuhnya dibebankan kepadamu. Namun apabil
jabatan tersebut diberikan bukan karena permintaanmu maka engkau akan dibantu
dalam melaksanakannya’,” (HR
Bukhari [7147] dan Muslim [16522]).
Secara ringkas , figur seorang
pemimpin yang baik adalah sebagaimana yang dicontohkan oleh beliau , yaitu
1.
Shiddiq (berkata jujur)
2. Fathonah (cerdas)
3. Tabligh (mampu berkomunikasi)
4. Amanah (bisa dipercaya)
2. Fathonah (cerdas)
3. Tabligh (mampu berkomunikasi)
4. Amanah (bisa dipercaya)
Demikian Agama yang sempurna
ini memberi petunjuk kepada umatnya agar selamat dalam memilih seorang pemimpin
. semoga bermanfaat ,
wasalamu’alaykum wr wb