Di Perjalanan,
pemuda itu terbiasa menyapa dan mengajak bicara siapa saja yang berdiri di dekatnya ataupun duduk disebelahnya. Setelah itu tergantung lawan bicara; jika merasa nyaman,dia akan mengerahkan kemampuannya berakrab-akrab. dia akan hanyut bersama meraka dalam perbincangan mengasyikan. tapi jika yang disapa terlihat merasa terganggu, dia akan kembali mengakrabi buku yang telah dia siapkan. Sebelum meletakkan bagasi di ruang penyimpanan atas, dia tak pernah lupa membuka tas punggungnya, mengeluarkan sebuah buku dan melemparnya ke kursi. Setelah itu duduk.
Hari itu, yang duduk di sampingnya dalam penerbangan Jakarta-Singapura tampak tak biasa. Seorang ibu. Sudah cukup sepuh dengan keriput wajah mulai menggayut. Kerudungnya kusut. Sendal jepitnya sederhana. dan dalam pandangan si pemuda, beliau tampak agak udik. Tenaga kerjakah? Setua ini?
————————————–
pemuda itu terbiasa menyapa dan mengajak bicara siapa saja yang berdiri di dekatnya ataupun duduk disebelahnya. Setelah itu tergantung lawan bicara; jika merasa nyaman,dia akan mengerahkan kemampuannya berakrab-akrab. dia akan hanyut bersama meraka dalam perbincangan mengasyikan. tapi jika yang disapa terlihat merasa terganggu, dia akan kembali mengakrabi buku yang telah dia siapkan. Sebelum meletakkan bagasi di ruang penyimpanan atas, dia tak pernah lupa membuka tas punggungnya, mengeluarkan sebuah buku dan melemparnya ke kursi. Setelah itu duduk.
Hari itu, yang duduk di sampingnya dalam penerbangan Jakarta-Singapura tampak tak biasa. Seorang ibu. Sudah cukup sepuh dengan keriput wajah mulai menggayut. Kerudungnya kusut. Sendal jepitnya sederhana. dan dalam pandangan si pemuda, beliau tampak agak udik. Tenaga kerjakah? Setua ini?
————————————–